Sabtu, 05 Mei 2012

Konseling Anak-Anak oleh Kathry Geldard dan David Geldard menuliskan agar efektif dan optimal, hubungan anak-anak dan konselor haruslah memiliki kriteria sebagai berikut:
1. Rantai yang menghubungkan antara dunia anak dan konselor
2. Eksklusif
3. Aman
4. Autentik
5. rahasia (subjek yang dibatasi)
6 Tidak menganggu
7. Memiliki Tujuan



Hubungan antar anak-anak dan konselor harus efektif.
Hal ini berarti tidak adanya pihak lain yang turut campur atau disertakan tanpa izin dari anak-anak. Hal ini dapat membuat beberapa orang tua akan merasa dilemahkan perannya dan didahului oleh sistem. Orang tua yang demikian akan khawatir karena mereka tidak dilibatkan penuh dalam proses konseling.
Masalah etika ini hanya bisa diatasi jika konselor menjelaskan kepada orang tua mengenai sifat hubungan terapi fan mendapatkan penerimaan mereka atas hal-hal yang diisyaratkan. Secara umum, terapi adalah pengalaman baru bagi anak-anak dan orang tua. Orang tua cenderung mencapai tingkat kenyamanan yang memuaskan dan meyakini proses jika mereka diberikan informasi mendalam mengenai pentingnya bagi konselor menjaga hubungan eksklusif dengan anak-anak.

Hubungan antara anak-anak dan konselor harus aman
Konselor harus menciptakan lingkungan yang permisif yang dapat memberikan kebebasan anak-anak untuk bersikap dan memberikan perasaan aman. Anak-anak harus merasa aman untuk memberikan informasi dengan keyakinan bahwa hal itu tidak akan berakibat buruk.

Hubungan antara anak-anak dan konselor harus autentik.
Hubungan itu haruslan merupakan sebuah hubungan yang tidak dibuat-buat dan jujur di mana interaksi menjadi satu di antara dua orang. Keseluruhan hubungan haruslah konsisten dengan orang yang nyata, yaitu konselor dan anak-anak sebagai selayaknya seorang anak-anak.
Autentik berarti  membiarkan pengaruh yang alami dan spontan di antara konselor dan anak-anak timbul, tanpa halangan atau pengekangan, dan tanpa kecemasan yang tidak penting.

Hubungan antara anak-anak dan konselor harusbersifat rahasia.
Ketika bekerja dengan anak-anak, konselor mencoba menciptakan lingkungan tempat anak-anak merasa aman untuk berbagi pikiran dan perasaan emosional yang sangat pribadi. Agar anak-anak merasa nyaman, tingkat kerahasiaan dibutuhkan.
Bagaimanapun juga, membagi informasi tanpa pemeberitahuan atau tanpa mempertimbangkan dampak pemberian informasi tersebut terhadap anak-anak menyebabkan anak-anak merasa dkhianati.

Konselor tidak boleh mencampuri urusan anak-anak (hubungan nonintrusif)
Ada risiko ketika konselor terlalu banyak bertanya karena anak-anak akan merasa takut ditanyai untuk membeberkan informasi pribadi dan/atau terlalu takut untuk berbagi. Jika hal ini terjadi, anak-anak akan merasa terganggu dan berdiam diri atau menunjukkan sikap mengacau.

Hubungan antara anak dan konselor haruslah mempunyai tujuan.
Anak-anak yang memasuki proses konseling akan lebih siap da yakin jika mereka mengetahui dengan pasti mengapa mereka menemui konselor. Mereka butuh waktu untuk menyiapkan dirinya untk konseling dan akan melakukan hal tersebut jika diberikan pemahaman yang sesuai dan jika diberikan alasan mengapa mereka harus menemui konselor.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar